Mengenali 4 Jenis Arduino Board
Setiap kali ketika orang berbicara mengenai jenis Arduino board, maka mereka akan berbicara tentang Arduino Uno. Uno adalah papan Arduino yang paling populer, tetapi itu bukanlah satu-satunya Arduino. Ada sekitar dua lusin Arduino board yang dapat Anda pilih untuk membangun proyek Anda. Jika Anda memasukan papan kloningan sebagai variasi Arduino, tentu Anda akan menemukan bahwa Arduino Uno hanyalah satu dari keluarga yang sangat besar.
Arduino Uno
Arduino menganggap Uno sebagai produk entry-level. Namun, pada kenyataannya Uno adalah konfigurasi Arduino yang paling populer di dunia. Sepak terjangnya sangat familier bagi siapa saja yang telah menggunakan Arduino. Selain itu, sebagian besar Arduino shield di desain agar sesuai dengan Arduino Uno.
Arduino Uno sering digunakan sebagai prototyping board, yang pada akhirnya akan menjadi produk akhir berdasarkan Arduino atau yang lebih kecil, masih di seputaran chip mikrokontroler ATMega328. Chip ini merupakan perangkat yang menjadi dasar Arduino Uno.
Uno memiliki 14 pin I/O digital, 6 di antaranya mampu menghasilkan Pulse Width Modulator (PWM). Selain itu, Uno juga memiliki 6 pin input analog. Arduino Uno board berisi 32 KB memori flash untuk menyimpan program, setengah kilobyte digunakan oleh boot loader dan RAM statis 2 KB di Uno. ATMega328 memiliki clock 16 megahertz, untuk skema lengkap serta tata letak board sirkuit untuk Uno anda dapat melihatnya pada situs resmi Arduino.
Arduino Uno dapat dihidupkan secara langsung melalui port USB yang juga digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Selain itu, Anda pun dapat menggunakan adaptor 7-12 volt. Sebenarnya, regulator tegangan bawaan Uno mampu menangani tegangan hingga 20 volt, namun pada tegangan yang lebih tinggi akan ada banyak energi panas terhamburkan sehingga ada sedikit energi terbuang. Sedangkan pada pin I/O digital dapat memasok arus hingga 20 miliampere DC.
Kloningan Uno dan official Uno sendiri tersedia dalam sejumlah konfigurasi berbeda. Pada beberapa perangkat, ATMega328 di simpan di dalam soket yang dapat di lepas, sehingga memungkinkan untuk di gunakan pada perangkat lain. Sedangkan ada juga konfigurasi Uno lain yang memiliki versi fixed, di mana chip ini tersolder langsung kepada board.
Jika Anda ingin mulai mempelajari Arduino, saya rekomendasikan untuk menggunakan Arduino Uno atau kloningannya, ini adalah cara termurah dan bagus untuk memasuki dunia mikrokontroler Arduino yang menyenangkan.
Arduino Mega
Arduino dapat mencakup banyak proyek yang berbeda-beda. Namun, adakalanya Anda membutuhkan lebih banyak pin I/O atau memiliki kemampuan yang lebih banyak untuk komunikasi serial. Maka, disarankan untuk menggunakan Arduino Mega.
Mega adalah kakak Uno. Jenis Arduino board ini diliputi oleh 54 pin I/O dan 15 pin dapat digunakan untuk output PWM. Selain itu, Mega memiliki 16 pin input analog.
Arduino Mega didasarkan pada Mikrokontroler ATmega2560 dan memiliki 256 kilobyte memori flash untuk mendukung kapasitas penyimpanan program yang jauh lebih besar daripada Uno. Arduino Mega memiliki 8 kilobyte SRAM dan sama seperti Uno yang beroperasi pada 16 megahertz.
Mega adalah perangkat yang lebih besar daripada Uno, akan tetapi pin-out tetap sama, pinout Uno adalah bagian dari pinout Mega. Sehingga memungkinkan untuk menggunakan shield yang sama yang dirancang untuk Uno pada Mega.
Seperti halnya Uno, Mega dapat dinyalakan menggunakan port USB atau melalui adaptor eksternal 7 -12 volt.
Jadi, jika Anda memiliki proyek yang terlalu besar untuk Arduino Uno. Maka, Mega adalah pilihan yang tepat unduk digunakan. Satu hal penting yang patut untuk diketahui, bahwa, perangkat Arduino Mega ini digunakan sebagai jantung dari perangkat printer 3D.
Arduino Nano
Pada skala yang berkebalikan keluarga Arduino memiliki Arduino Nano, Arduino berukuran kecil yang dapat digunakan pada kondisi ruangan terbatas. Meskipun memiliki ukuran yang kecil, Nano memiliki sejumlah pin input dan output, namun anehnya ia memiliki lebih banyak pin I/O dibandingkan dengan Arduino Uno.
Pengurangan dimensi pada Arduino Nano ini dapat terjadi karena menggunakan board sirkuit 4-lapisan, berkebalikan dengan board 2-lapisan yang digunakan pada Uno dan Mega. Arduino Nano juga memiliki komponen pemasangan permukaan yang di pasang pada kedua sisi papannya. Tidak seperti Uno atau Mega, Nano menggunakan pin sebagai konektor soket. Port USB pada Nano adalah port USB Mini-B. Nano tidak kompatibel secara fisik dengan shield yang digunakan untuk Arduino Uno, karena memiliki ukuran yang jauh lebih kecil.
Nano memiliki 14 pin I / O digital, enam di antaranya dapat digunakan untuk PWM - yang memiliki kesamaan dengan Arduino Uno. Nano memiliki 8 pin input analog yang artinya dua pin lebih banyak daripada Uno. Arduino Nano ini memiliki flash memori yang lebih kecil, yaitu 16 kilobyte (meskipun ada beberapa Nano memiliki flash memori 32 kilobyte). Ada beberapa Nano yang hanya memiliki 1 Kb SRAM sementara yang lain memiliki 2 kilobyte.
Konfigurasi yang berbeda pada board Arduino Nano adalah karena adanya dua prosesor berbeda yang digunakan pada desain mereka. Beberapa Arduino Nano menggunakan ATmega168 sementara yang lain menggunakan ATmega328, yang sama digunakan pada Uno. Jika Anda ingin membuat desain miniatur, maka Nano adalah pilihan yang sangat tepat.
Arduino Mikro
Jika Anda membutuhkan board yang lebih kecil lagi dari Nano maka anda dapat melihat Arduino Mikro. Jenis ini adalah yang terkecil dari Arduino resmi. Ukuran yang sangat kecil ini membuatnya mudah untuk masuk ke papan breadboard tanpa harus menyolder.
Arduino Mikro menggunakan prosesor ATmega32u4. Prosesor ini memiliki built-in komunikasi USB. Tidak seperti pada Arduino lainnya, Mikro tidak memiliki USB kit terpisah.
Arduino mikro memiliki 20 pin I/O digital yang dapat digunakan untuk PWM dan 12 pin sebagai input analog. Mikro memiliki konektor micro USB pada bagian atas, dan dengan bentuknya yang kecil, memungkinkan untuk meletakkannya dengan mudah di atas papan breadboard atau papan sirkuit kecil.
Kesimpulan
Seperti yang telah anda ketahui pada artikel ini dari berbagai jenis arduino board yang berbeda. Perangkat ini menjadi serbaguna karena memiliki basis code yang sama antar satu perangkat dengan lainnya.
Selain keluarga Arduino Anda pun dapat mulai untuk mengenali jenis-jenis arduino sensor sebelum membelinya lalu mulai membangun proyek inovatif Anda.
Tunggu apalagi, segera pilih jenis arduino board anda dan mulai membangun proyek hari ini juga!!
Rekomendasi Artikel:
Comments
Post a Comment